Minggu, 10 Maret 2013

Sejarah Kwartir Daerah Aceh | ™SmanstaScout™

Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Nanggroe Aceh Darussalam hampir berusia 48 tahun. berdirinya kwartir daerah Gerakan Pramuka Aceh secara resmi pada tanggal 18 Agustus 1961. Hal ini berarti berdirinya Kwartir Daerah Aceh tak lama setelah lahirnya Gerakan Pramuka dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 238 tahun 1961 tanggal 20 Mei 1961.


Dalam kurun waktu tersebut Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Nanggroe Aceh Darussalam telah dipimpin oleh 12 orang ketua.

1. MAYOR ISHAK PAKEH 1961 – 1962
2. ABDULLAH AMIN 1962 – 1963
3. PUTEH MAUNY 1963 – 1965
4. LETKOL. USMAN NYA’ GADE 1965 – 1967
5. DRS. SAID M. IDRUS 1967 – 1968
6. LETKOL. A. H. MAHDANI 1968 – 1974
7. LETKOL. T. UBIT 1974 – 1979
8. BRIGJEN. R.A. SALEH 1979 – 1983
9. BRIGJEN. NANA NARUNDANA 1983 – 1985
10. KOLONEL GASYIM AMAN 1985 – 1987
11. MAYJEN. H.T. DJOHAN 1987 – 2001
12. IR. H. AZWAR ABUBAKAR, MM 2001 – 2007
13. MUHAMMAD NAZAR, S.AG 2007 - 2012
14. MUZAKIR MANAF 2013 - 2018

Berpindah-Pindah KantorKwartir Daerah Gerakan Pramuka Nanggroe Aceh Darussalam hingga sampai saat ini telah mengalami 3 (tiga) kali perpindahan kantor. Sejak tahun 1965 sampai dengan tahun 1989 Kwartir Daerah pertama sekali berkantor di Jalan W.R. Supratman no. 31-32 Peunayong Banda Aceh. Bangunan tersebut berupa pertokoan dua pintu berlantai dua yang diperoleh dari hibah dari Pepelrada Daerah Istimewa Aceh.


Bangunan kantor tersebut dirasakan kurang layak karena berada di pusat pertokoan dan perdagangan yang ramai dengan aktifitas transaksi dagang dan hiruk pikuknya arus lalu lintas berbagai macam kendaraan.

pada tahun 1989 kwartir daerah berkantor di bekas kantor musik Kodam I Iskandar Muda yang telah dilikuidasi ke Kodam Ii Bukit Barisan di Jalan Nyak Adam Kamil I Neusu Jaya Banda Aceh dengan status hak pakai. Bangunan kantor tersebut hanya terdiri dari 1 (satu) ruangan ketua, 1 (satu) ruangan staf dan 1 (satu) aula.

Pada tahun 1996 ketua Kwartir Daerah Brigjen H.T. Djohan, merintis usaha untuk mendirikan gedung Pramuka yang representatif. Gedung tersebut direncanakan berdiri di atas tanah milik Pemerintah Kota Banda Aceh yang terletak di Jalan Nyak Adam Kamil I Neusu Jaya Banda Aceh.

Untuk mewujudkan maksud tersebut dibentuklah panitia pelaksana pembangunan kantor Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Aceh dengan surat keputusan ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Aceh nomor : 027 tahun 1996 tanggal 1 oktober 1996. Panitia pembangunan kantor Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Aceh diketuai oleh Drs. M. Sahib Husainy (Waka I Kwarda Aceh).

Gedung tersebut direncanakan berlantai dua. luas bangunan lantai satu 84, 5 m2, lantai dua 187,5 m2. luas keseluruhannya 272 m2. peletakan batu pertama dilakukan oleh Ketua Kwartir Nasional Letjen (purn) H. Himawan soetanto bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan peringatan hari jadi pramuka ke – 35 tingkat Provinsi Daerah Istimewa Aceh di bumi perkemahan pramuka Krueng Jrue, Indrapuri – Aceh Besar.

Biaya pembangunan gedung tersebut diperoleh dari bantuan instansi pemerintah dan perusahaan swasta yang ada di Aceh. pada saat pembangunan gedung baru dalam proses pengerjaaan, di tahun 1999 digagaskan ide untuk menghidupkan kembali kodam Iskandar Muda guna mengantisipasi gangguan keamanan yang semakin meningkat di Aceh.

Berbagai persiapan dilakukan, termasuk akan memfungsikan kembali kantor sikdam, padahal pada saat itu gedung Kwartir Daerah belum selesai dibangun. namun keinginan menghidupkan kembali Kodam Iskanda Muda ternyata ditentang, tertutama oleh kalangan mahasiswa. penolakan tersebut memupus gagasan menghidupkan kembali kodam Iskandar Muda.

Kegagalan pembentukan kembali kodam iskandar muda berarti memberi kesempatan kepada kwartir daerah untuk terus menempati bangunan tersebut sampai bangunan baru selesai dikerjakan.

Gedung Baru

Pada bulan agustus 2000 Kwartir Daerah mulai menempati gedung baru. Gedung tersebut telah rampung dikerjakan namun belum selesai 100%. Selain belum memiliki pagar, gedung baru tersebut masih belum dicat dan masih berhalamankan tanah. Pekerjaan pengecatan dilakukan secara swakelola. para andalan bahu membahu menyelesaikan cat bangunan baru tersebut.

Pada hari sabtu tanggal 23 september 2000 bangunan baru tersebut diresmikan oleh Gubernur Daerah Istimewa Aceh H. Ramli Ridwan, SH dalam rangkaian peringatan hari jadi Pramuka ke – 39 tingkat Propinsi Daerah Istimewa Aceh.

MUSHALLA WAQAF

Gedung Kwartir Daerah yang baru ternyata belum memiliki mushalla. Ketua Kwartir Daerah Mayjen H.T. Djohan mewaqafkan sebuah bangunan mushalla yang kemudian diberi nama Mushala Al-Ihklas.

Mushala tersebut diresmikan penggunaannya oleh Ketua Kwatir Daerah pada hari Kamis tanggal 1 Februari 2001. Mushala yang terletak di dibelakang gedung Kwartir Daerah memiliki luas 5 x 6 m. Di samping mushalla tersebut atas inisiatif Ketua Kwartir Daerah ditanami dengan pohon mangga dan nangka. Namun sebelum pohon nangka dan mangga tersebut tersebut sempat berbuah, Ka. Kwarda H.T. Djohan telah tiada.

KEPENGURUSAN KWARDA KINI

Pengurus Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Nanggroe Aceh Darussalam pada periode ini adalah produk Musyawarah Daerah – VII pada tanggal 26 – 29 Agustus 2001. Pengurus berjumlah 53 orang, dari komposisi pengurus tersebut 12 orang putri dan 41 orang putra.

Pembentukan pengurus tersebut berdasarkan Keputusan Gubernur Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Nomor : 428/266/2001 tanggal 13 September 2001 tentang Pembentukan Pengurus Kwartir Daerah dan Majelis Pembimbing Daerah Gerakan Pramuka Nanggroe Aceh Darussalam Masa Bakti 2001 – 2006 dan Surat Keputusan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor : 114 Tahun 2001 tanggal 4 Oktober 2001 tentang Susunan Pengurus Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Nanggroe Aceh Darussalam Masa Bakti 2001 – 2006.

DINAMIKA KEPENGURUSAN DKD

Dewan Kerja Daerah Pramuka Penegak/Pandega Nanggroe Aceh Darussalam Masa Bakti 2001 – 2006 adalah hasil Musppanitera Daerah – VII pada tanggal dan tahun yang sama dengan menyelenggaraan Musda – VII. Musppanitera – VII tersebut memilih ketua secara votting.

Dari hasil votting terpilih Sofyati Alfyana, SH dari Dewan Kerja Cabang Kota Sabang sebagai Ketua terpilih. Susunan Pengurus Dewan Kerja Pramuka Penegak/Pandega Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Nanggroe Aceh Darussalam Masa Bakti 2001 – 2006 ditetapkan dengan Surat Keputusan Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Nanggroe Aceh Darussalam Nomor : 012 Tahun 2002 tanggal 15 Mei 2002.

Dalam perjalanannya kepengurusan Dewan Kerja Daerah sampai saat ini mengalami pergantian ketua sebanyak 3 (tiga) kali. Baru beberapa bulan berjalan karena adanya pengurus yang mengundurkan diri, dikeluarkanlah Surat Keputusan Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Nanggroe Aceh Darussalam Nomor 030 Tahun 2002 tanggal 14 Oktober 2002 tentang Penyempurnaan Susunan Pengurus Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Nanggroe Aceh Darussalam Masa Bakti 2001 – 2006. Penyempurnaan pengurus tersebut dilakukan dengan penggantian ketua yang telah mengundurkan diri dan pemutasian beberapa orang anggota.

Untuk kedua kalinya kepengurusan Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Nanggroe Aceh Darussalam Masa Bakti 2001 – 2006 akan disempurnakan kembali karena Muliadi Mohar sebagai Ketua DKD dan beberapa orang anggota mengundurkan diri.

Untuk menyusun dan menyempurnakan kembali kepengurusan Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Nanggroe Aceh Darussalam masa bakti 2001 – 2006, diselenggarakan Rapat Pleno DKD sebagaimana yang telah diatur dalam PP 022 Tahun 1991 Bab VII tentang Kepengurusan.

Rapat pleno tersebut dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 18 Mei 2003 untuk melakukan pemilihan ulang ketua DKD. Dari 2 (dua) orang calon yang dianggap memenuhi syarat sebagaimana yang telah diatur dalam PP 022 Tahun 1991, M. Ryan Abdilla terpilih secara voting.

Kepengurusan hasil Rapat Pleno ditetapkan dengan Surat Keputusan Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Nanggroe Aceh Darussalam Nomor : 018 Tahun 2003 tanggal 31 Mei 2003 tentang Penyempurnaan Susunan Pengurus Dewan Kerja Pramuka Penegak/Pandega Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Nanggroe Aceh Darussalam Masa Bakti 2001 – 2006.

Walaupun situasi dan kondisi Nanggroe Aceh Darussalam masih dalam status darurat militer, berbagai kegiatan kepramukaan tetap diupayakan berjalan. Pramuka di manapun berada tetap ingin menjadi pelita ditengah gegelapan dan …… di sanalah aku berdiri. Jadi Pandu ibuku.

Kwarda Nad Pasca Gempa Bumi Dan Tsunami

Minggu, 26 desember 2004 telah menorehkan lembar kelabu bagi bangsa Indonesia, khususnya penduduk Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Tanpa pernah disangka, pada pagi hari itu Nanggroe Aceh Darussalam dilanda gempa bumi dengan kekuatan 8,9 skala richter.

Gempa yang demikian kuatnya meluluhlantakan banyak bangunan, rumah penduduk, pertokoan, sekolah, perkantoran bahkan rumah ibadah. belum hilang rasa gamang, gelombang pasang tsunami datang menerjang. subhanallah, ternyata tak terbilang nyawa yang melayang.

Gempa bumi di pagi hari turut mengakibatkan kerusakan berat pada gedung Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Nanggroe Aceh Darussalam. Di sana-sini gedung megah itu betonnya kini terbelah.

Dalam paket rekonstruksi dan rekonstruksi Nanggroe Aceh Darussalam dan Nias, gedung Kwartir Daerah dibongkar dan dibangun kembali pada tahun 2007. gedung Kwartir Daerah Gerakan Pramuka diresmikan pada tahun 2008 oleh bapak Gubernur, ketua BRR NAD-Nias, dan turut disaksikan oleh Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.

Peningkatan Anggaran Kegiatan Kepramukaan

Anggaran kegiatan Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Nanggroe Aceh Darussalam yang bersumber dari APBA dari waktu ke waktu terus terjadi peningkatan.

Dalam kurun waktu 2001 – 2006, anggaran Kwartir Daerah, dibawah 1 milyar rupiah. Malah pernah tanpa ada bantuan 1 rupiah pun.

Untuk tahun 2007, Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Nanggroe Aceh Darussalam mendapat bantuan 2 Milyar Rupiah, pada tahun 2008 mendapat anggaran sebesar 6 milyar rupiah.

Sumber : http://pramukaaceh.org/kwarda-aceh

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar